NEMATODA
Disusun oleh:
Ami Aida N
Fithri Nur A
Feryka Hidayat
Yoga Panji Pratama
Morfologi umum
Ø Bentuknya panjang silindris, tak bersegmen, mempunyai
rongga tubuh yang di dalamnya terdapat alat cerna dan alat kelamin.
Ø Umumnya tiap-tiap ujung makin kecil, kutikula licin
dan kadang-kadang bergaris.
Ø Umumnya kelamin terpisah (dapat dibedakan jantan dan
betinanya)
Ø Bentuk jantan lebih kecil daripada bentuk betina
Ø Bagian posterior yang jantan melengkung ke arah
ventral, sedang betina lurus dan runcing atau membulat.
Ciri-ciri Nematoda
ü Ada tidaknya cavum buccalis (rongga mulut)
ü Ada tidaknya gigi atau lempeng pemotong dalam cavum
buccalis
ü Bentuk bagian posteriornya, yaitu ada tidaknya bursa
bagi jantan, atau melengkung ke arah ventral
ü Ada tidaknya bibir, bagian yang mengelilingi mulut
Jenis umum Nematoda
Ø Ascaris lumbricoides (Cacing gelang)
Ø Enterobius vermucularis Syn. (Cacing kremi)
Ø Trichuris trichiura Syn. Trichocephalus tricuhara
(Cacing cambuk)
Ø Strongyloides stercoralis, dan Strongyloides ransomi
(Cacing benang)
Ø Necator americanus, dan Anclostoma duodenale (Cacing
tambang)
Ø Ascaris suum (Cacing gilig)
Ø Hyostrongylus rubidius (Cacing lambung merah pada
babi)
Ø Oesophagustomum dentatum (cacing noduler)
Endoparasit pada ternak babi
Endoparasit merupakan jenis parasit yang hidup didalam
tubuh inang. Endoparasit
dapat pula menjadi patogen karena inang menderita malnutrisi atau
terjadi penurunan daya imunitas tubuh Kesehatan
Ternak Babi dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kondisi lingkungan
pemeliharaan, makanan, pola manajemen, bibit penyakit dan kelainan – kelainan
metabolisme. Presentase ternak yang sakit oleh endoparasit dapat mencapai 30%
dan angka kematian yang bisa ditimbulkan adalah sebanyak 30% .
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah parasit
sehingga mampu berkembang serta mencapai kematangan seksual tergantung pada :
Ø kesempatan hospes berkenalan dengan parasit,
Ø biologi parasit,
Ø tingkat kerentanan hospes.
Tiap parasit
memiliki sifat khusus dalam daur hidupnya dan kemampuan dari parasit untuk
menghasilkan keturunannya.
Parasit akan bertahan tergantung pada jumlah telur
yang dihasilkan, panjang waktu menghasilkan telur dan jumlah telur yang
dihasilkan setiap hari
Spesies
Trichuris trichiura (cacing cambuk)
Taksonomi
Berdasarkan klasifikasi taksonomi dalam (Soulsby,
1986) cacing ini termasuk dalam klasifikasi :
Kelas :
Nematoda
Ordo :
Enoplida
Famili :
Ttichinelloidea
Genus :
Trichuris
Spesies : Trichuris trichiura
Morfologi
Trichuris trichiura lebih dikenal dengan nama cacing
cambuk karena secara menyeluruh bentuknya seperti cambuk.
Sampai saat ini dikenal lebih dari 20 spesies
Trichuris spp, namun yang menginfeksi manusia hanya Trichuris trichiura dan
Trichuris vulpis.
3/5 dari seluruhnya dari cambuk dilalui oleh oesuphagus
yang sempit yang merupai rantai merjan, dinding tipis terdiri dari satu lapis
sel, panjangnya hampir sama dengan bagian tubuh yang halus, tidak memiliki bulbus
esophagus. Bagian posterior yang tebal 2/5 dari seluruhnya berisi usus dan
seperangkat alat reproduksi.
Perbedaan cacing jantan
& betina
Cacing
jantan :
Panjang
35-45 mm, bagian posterior melingkar dengan satu spiculum dan sarung
yang retraktil.
Terdapat
satu spikulum berbentuk lanset/pedang menonjol keluar melalui selaput
restraksi.
Cacing
betina :
Panjang
35-50 mm bagian posterior membulat tumpul
organ
kelamin tidak berpasangan (simpleks)
Sehari menghasilkan telur 3.000 – 4.000 telur dapat
sampai 10.000 telur.
Cacing dewasa
Cacing dewasa berwana merah muda, melekat pada dinding sekum dan pada dinding apendiks, kolon atau bagian posterior ileum. Bagian tiga perlima anterior tubuh langsing, dan bagian posterior tebal, sehingga meyerupai cambuk.
Telur :
Berbentuk sperti tempayan (gentong) dengan semacam tutup yang jernih dan meonjol kedua kutub
Dindingnya terdiri dari 2 lapis, bagian dalam jernih dan bagian luar berwarna kecoklatan
Ukuran 50-54 µ x 23µ
Telur ini terapung dalam larutan garam jenuh.
Siklus hidup
Siklus hidup cacing ini diawali dari keluarnya telur
bersama feses babi penderita >> dalam 6 sampai 7 hari menjadi telur infektif
>> Telur infektif tertelan, larva infektif akan keluar di dalam usus
halus dan sehari setelah infeksi larva menembus dinding >> Setelah 5
sampai 7 hari, larva kembali masuk ke dalam lumen usus halus dan
bermigrasi ke kolon >> dan berubah menjadi cacing dewasa.
Telur pertama tampak pada tinja penderita setelah 41
hari infeksi >> Infeksi oleh cacing ini mengakibatkan diare disertai
bintik-bintik darah, serta penurunan berat badan yang mengakibatkan kerugian
ekonomi cukup tinggi.
Penyakit
Trichuriasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh
Trichuris trichiura.
Cacing ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia bila menginfeksi dalam jumlah yang banyak. Penyakit ini terutama terjadi di daerah subropis dan tropis, dimana kebersihan lingkungannya buruk serta iklim yang hangat dan lembab memungkinkan telur dari parasit ini mengeram di dalam tanah.
Cara berkembang biak di dalam tubuh manusia
Infeksi terjadi jika manusia menelan makanan yang mengandung telur
parasit yang telah mengeram di dalam tanah selama 2-3 minggu.
Larva akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar dan menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus.
Setiap larva akan tumbuh sepanjang 12,5 cm. Cacing betina dewasa menghasilkan sekitar 5000 telur/hari dan dibuang melalui tinja.
Larva akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar dan menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus.
Setiap larva akan tumbuh sepanjang 12,5 cm. Cacing betina dewasa menghasilkan sekitar 5000 telur/hari dan dibuang melalui tinja.
Gejala klinik
Pada infeksi berat dan menahun menyebabkan disentri,
prolapsus rekti, apendesitis, anemia berat, mual dan muntah.
Disentri yang terjadi dapat menyerupai amebiasis. Infeksi pada umumnya
ringan sampai sedangdengan sedikit/tanpa gejala
Cacing ini biasanya menetap pada sekum. Pada
infeksi yang ringan kerusakan dinding mucosa usus hanya sedikit.
Diagnosis
Diagnosis infeksi cacing cambuk mudah ditegakkan
dengan menemukan telur yang terdapat dalam tinja. Jumlah telur-telur ini sangat
berbengaruh terhadap terjadinya infeksi, karena infeksi ringan biasanya tidak
menyebabkan masalah dan tidak memerlukan pengobatan. Pada pemeriksaan contoh
tinja dengao mikroskop, akan ditemukan telur parasit.
Pengobatan
Obat yang di gunakan yaitu mebendazol dengan dosis
10mg X 3 hari, dengan tindakan lanjutan pemeriksaan tinja 2-4 minggu setelah
pengobatan,
Mebendazol tidak boleh di berikan untuk ibu hamil
karena bisa membahayakan janin.
Cara kerja obat
Mebendazole menghalangi sintesis-mikrotubulus dalam
nematoda, dan dengan demikian menghentikan ambilan glukosa secara irreversible.
Parasit-parasit intestinal dilumpuhkan atau mati perlahan-lahan, dan
pembersihannya dari saluran gastrointestinal belum dapat terpenuhi hingga
beberapa hari setelah pengobatan. Mebendazole membasmi cacing tambang, ascaris,
dan telur-telur trichuris. Pada manusia, mebendazole cenderung tidak giat. Obat
ini dapat dikonsumsi sebelum dan sesudah makan; tablet harus dikunyah sebelum
ditelan.
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini perlu diperhatikan hal-hal
berkut:
ü Gunakan jamban
yang bersih
ü Tingkatkan kebersihan individu
ü Hindari sayuran yang belum dicuci bersih.
~Semoga Bermanfaat~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar